Friday, November 20, 2009

Skuad lengkap, Persib siap jamu Pelita Jaya

Skuad Persib Bandung sudah lengkap menyusul bergambungnya pemain yang memperkuat timnas. Tapi, "Tim Maung Bandung" hanya punya kesempatan berlatih dua kali jelang melawan Pelita Jaya, sabtu (21/11) di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung.

Pelatih Persib, Jaya Hartono, dalam latihan kemarin terlihat gembira. Pasalnya, lima pemain Persib yang baru memperkuat timnas Indonesia : Maman Abdurahman, Eka Ramdani, Nova Arianto, Hariono dan Budi Sudarsono telah kembali. Begitu juga dengan dua pemain Thailand, Sintaweechai Hatthairatanakool dan Suchao Nuchum.

Kehadiran mereka langsung disambut hangat oleh bobotoh menjelang sesi latihan. Jaya sendiri tidak memberikan latihan khusus bagi tujuh pilar yang baru bergabung kembali. "Lebih baik latihan normal saja", ujarnya.

Jaya khawatir ketujuh pemain itu tak bisa menampilkan performa maksimal saat kembali berlatih. Karena itu, ia sengaja meniadakan latihan pagi dan hanya berkumpul di sesi latihan sore.

Praktis, dengan kondisi tersebut Persib hanya berbekal dua kali latihan dengan skuad lengkap jelang melawan Pelita Jaya. Tapi Jaya yakin tujuh pemain yang baru bergabung tidak akan kesulitan dalam beradaptasi. "Semoga saja tidak ada yang mengalami cidera atau bermasalah pada kondisi fisiknya. Kami memang sangat mengharapkan tenaga mereka untuk meraih kemenangan", kata Jaya.

Menurut Jaya, para pemain Persib tampil bagus ketika memperkuat Indonesia di Kualifikasi Piala Asia melawan Kuwait. Dan dia berharap mereka bisa menunjukan performa maksimal di klub. "Saya yakin mereka bisa melakukannya, karena mereka pemain profesional", kata Jaya.

Dalam latihan yang digelar ketika masih ditinggal tujuh pemain andalannya, Jaya tidak terlalu membebankan program berat. Ia memprioritaskan talenta muda sebagai solusi. Dukungan terhadap tujuh pemain yang baru bergabung pun terlontar dari Hilton Moreira. "Saya tak melihat masalah ketika mereka kembali. Mereka pemain bagus. Secara pribadi, saya yakin kami mampu mengalahkan Pelita Jaya", kata Hilton.

Friday, October 16, 2009

Persib butuh pengatur serangan

Kekalahan dua kali yang didapat Persib Bandung melawan Persiba Balikpapan (0-2) dan PSM Makassar (1-2) membuat tim arahan pelatih Jaya Hartono tersebut terpatri di posisi juru kunci. Hasil buruk ini membuat bobotoh gusar. Mereka melihat ada yang salah di "Tim Maung Bandung".

Tak adanya playmaker membuat permainan Persib kurang menggigit dan tanpa irama. Kebijakan manajemen yang tidak memperpanjang kontrak Lorenzo Cabanas membawa konsekuensi Persib harus mengubah gaya permainannya. memang, strategi dari pola 3-5-2 menjadi 3-4-3. Tapi, perubahan itu belum berjalan lancar.

Jaya juga sempat meyakinkan tanpa Cabanas, permainan Persib masih tetap solid. Bahkan, Ia sempat memberikan isyarat bakal menempatkan pemain lain untuuk menggantikan peran gelandang asal Paraguay tersebut. tapi faktanya Eka Ramdani, Atep, Budi Sudarsono bahkan Hilton Moreira yang disiapkan sebagai pengganti tak mampu berbuat banyak. Tak adanya playmaker sekaligus pengumpan membuat striker-striker Persib tak mampu berbuat banyak. "Persib belum menemukan sosok yang pas usai dilepasnya Cabanas", kata Risnandar, mantan Pelatih Persib.

Meski begitu, Jaya membantah kalau hilangnya sosok playmaker yang membuat Persib kalah di dua pertandingan awal. "Melawan Persiba memang para pemain terlihat masih meraba-raba bentuk permainan . Tapi saat melawan PSM kami sudah terlihat cukup agresif. kekalahan yang kami derita tak lebih karena tak beruntuk saja.", kata Jaya.

Menurut Jaya musim lalu Persib juga sempat tampil kurang meyakinkan di dua laga awal. Setelah sempat menang 5-2 atas Persela Lamongan, mereka takluk 1-3 dari Persija Jakarta. Jaya melihat kelemahan-kelemahan yang paling kentara di timnya saat ini hanyalah minimnya waktu persiapan. Akibatnya, fisik pemain tak sesuai yang diharapkan.

"Kami akan segera melakukan evaluasi. fisik pemain akan kami tingkatkan lagi. Kami optimis saat laga kandang melawan Pelita Jaya (21/11), stamina pemain dan kerja sama tim sudah bagus", kata Robby Darwis, Asisten Pelatih Persib.


FISIK BELUM MAKSIMAL
Soal buruknya stamina pemain juga diungkapkan pelatih fisik Entang Hermanu. Ia mengaku, ketahanan fisik pemain Persib kurang maksimal. Karena itu, ia akan menggelar latihan fisik khusus selama Persib istirahat bertanding. "Fisik para pemain tidak mencapai puncak pada dua laga tandang. Ini karena waktu persiapan yang terlalu singkat. Kami tidak sempat menangani fisik para pemain secara maksimal lantaran persiapannya dilakukan saat puasa", kata Entang.

Sepulang dari Makassar kemarin, manajemen Persib langsung meliburkan para pemain selama hampir empat hari. Mereka akan kembali bergabung senin depan. kegagalan di dua partai tandang akan menjadi bahan evaluasi tim sekaligus mengisi masa libur bertanding yang didapat Persib selama sebulan.

Wednesday, April 1, 2009

Berpeluang juara

Kendati mengaku peluang timnya sangat berat, namun Rahmad menilai, Persib masih punya kesempatan untuk menggusur Persipura. Sebab, kata Rahmad, Persib baru memainkan 21 pertandingan, sedangkan timnya sudah 25, seperti halnya Persipura. Benarkah begitu?

Meski tidak diungkapkan secara terbuka, kubu Persib pun sepertinya sudah pesimis bisa menyusul Persipura. Reaksi keras tim pelatih atas putusan BLI yang tetap memainkan pertandingan Persipura ketika tim-tim lainnya “istirahat” bisa menggambarkan pesimisme itu.

Sebenarnya, “pesimisme” itu realistis juga. Mari kita berhitung. Hingga Selasa (31/3), Persipura sudah mengumpulkan nilai 55 dari 25 laga yang dimainkannya. Bandingkan dengan raihan nilai Persib yang baru 39 dari 21 pertandingan. Selama masa kampanye ini, Persipura masih menyisakan satu laga kandang melawan Pelita Jaya.

Dengan asumsi, Persipura kembali memenangkan pertandingan melawan Pelita Jaya, perbedaan poin dengan Persib sudah 19 angka. Artinya, untuk bisa menyalip raihan poin Persipura, Persib membutuhkan 7 kemenangan beruntun. Mungkinkah?

Dengan menyisakan 4 laga kandang dan banyak orang bilang tidak ada hal yang tidak mungkin di sepak bola, rasanya untuk meraih tujuh kemenangan beruntun itu merupakan hal yang mustahil bisa dilakukan. Terlebih, Persib akan menghadapi serentetan partai away, dengan lawan yang tentu saja tidak ringan, di tengah jadwal yang pasti sangat padat.

Kalau mengacu pada hasil Liga Indonesia (LI) X/2004, yang menggunakan format satu wilayah dengan 18 peserta, mirip seperti LSI 2008-2009, Persebaya Surabaya tampil sebagai juara dengan mengumpulkan nilai 61. Sekarang, jika asumsi lawan Pelita Jaya menang, Persipura hanya membutuhkan sekali kemenangan lagi untuk mencapai nilai itu.

Atau, bisa jadi, dengan mengantongi nilai 58, termasuk jika menang lawan Pelita Jaya, Persipura tinggal menunggu para rivalnya itu tersandung. Ya, bisa jadi Rahmad Darmawan benar. Gelar juara Persipura memang tinggal menghitung hari.

Sunday, March 22, 2009

Semua Pemain Persib Jangan Egois Dalam Permainan

Keberadaan Christian Gonzales dinilai belum mampu mendongkrak produktivitas gol Persib di ajang Liga Super Indonesia (LSI). Sepanjang putaran kedua, Persib baru mengemas lima gol dari empat laga kandang.

Menurut mantan pemain Persib, Adeng Hudaya, kemungkinan besar hal itu terjadi karena lini tengah, termasuk sang tandem, Hilton Moreira, belum mengerti keinginan dan kebutuhan Gonzales. Antara Gonzales dengan pemain lainnya memang masih perlu adaptasi lagi.

“Gonzales itu striker bernaluri gol tinggi. Akan tetapi, dia bukan apa-apa kalau tidak disokong pemain lainnya. Kita tahu bagaimana sepak terjang Gonzales di Kediri. Pada putaran pertama dia mencetak lima belas gol dan menjadi top scorer,” tutur Adeng ketika dihubungi “PR”, Minggu (22/3).

Prestasi yang dicetak Gonzales pada putaran pertama, menurut Adeng, tidak terlepas dari kontribusi lini tengah Persik. Di sana ada Ronald Fagundes, yang mengerti keinginan Gonzales. Sementara di depan, Budi Sudarsono sudah sedemikian padu dalam mengimbangi ritme permainan striker yang kini berebut posisi pencetak gol terbanyak bersama Ngon A. Djam (Sriwijaya FC) itu. Kini, Gonzales dan Ngon sama-sama mengemas tujuh belas gol.

Sayangnya, menurut Adeng, di Persib, Gonzales belum mendapatkan atmosfer permainan yang menunjang. Selain suplai bola yang kurang menunjang pergerakan pemain asal Uruguay itu, Adeng menengarai, masih tingginya egoisme sejumlah pemain Persib, khususnya lini tengah dan depan.

“Masih ada sejumlah pemain begitu berambisi mencetak gol, tanpa melihat siapa yang lebih berpeluang. Karena terlalu memaksa, akhirnya peluang terbuang sia-sia. Harusnya mereka belajar pada Gonzales. Saya melihat, walaupun pemain bintang, Gonzales tidak egois. Ketika dirasa posisinya kurang menguntungkan, dia tidak memaksakan untuk membuat gol,” tutur Adeng.

Ia mengingatkan, pemain Persib harus lebih menekankan prinsip bahwa permainan bola itu satu untuk semua. “Di lapangan, egoisme harus ditanggalkan. Manfaatkan kelebihan Gonzales di lini depan untuk kepentingan tim,” tuturnya.

Kendati demikian, lanjutnya, bukan berarti tim hanya mengandalkan Gonzales di lini depan. Bagaimanapun, variasi harus ditingkatkan, agar serangan Persib tidak mudah terbaca oleh tim lain. Lagipula, jika serangan hanya difokuskan dari satu ujung tombak, kemungkinan lawan untuk mengunci sangat besar.

“Siapa pun yang berpeluang, ambillah kesempatan. Gonzales hanya satu alternatif yang harus dimanfaatkan. Kalau terlalu mengandalkan dia pun hasilnya seperti dua pertandingan pertama Persib. Semua bola mengarah ke Gonzales, sementara lawan mematikannya. Hasilnya, banyak peluang terbuang percuma. Satu yang saya tekankan, jangan egois,” katanya.

Mengenai belum mengertinya lini tengah akan keinginan dan suplai bola yang dibutuhkan Gonzales, Adeng menilai, dalam proses berjalannya waktu, itu akan terasah. “Mungkin karena Gonzales juga baru bergabung. Mudah-mudahan saja ke depannya kerja sama tim akan lebih padu,” tuturnya.

Bola mati

Selain serangan langsung, Adeng menilai, pemanfaatan Persib atas bola-bola mati untuk mencetak gol juga masih kurang. “Selalu saja tendangan bebas diarahkan langsung ke gawang, baik oleh Cabanas maupun Eka Ramdani. Kita bisa lihat, tidak semua tendangan itu bisa menjadi gol. Paling dari dua puluh tendangan, hanya satu yang menjadi gol. Kenapa pemain Persib tidak membuat variasi,” tuturnya.

Misalnya, tambah Adeng, bola diarahkan ke jantung pertahanan lawan untuk memancing kesalahan lawan atau duel di dalam kotak penalti. “Dengan demikian, lawan juga tidak akan dengan gampang membaca permainan Persib. Selama ini mudah terbaca, sering kali menggunakan pola yang sama,” ujar Adeng.

Melalui peningkatan variasi tendangan bebas dan kerja sama antarlini tersebut, Adeng berharap, produktivitas gol Persib akan meningkat. Ini menjadi modal berharga, seandainya di akhir musim nanti banyak klub yang berakhir dengan poin sama. Saat ini, Persib mengemas 34 gol dan 22 kali kebobolan. Khusus untuk putaran kedua, dari enam gol yang dilesakkan ke gawang lawan, Persib sudah tiga kali kebobolan.

Saturday, March 21, 2009

Persib Berharap Persipura Terpeleset

Kubu Persib berharap Persipura bisa terpeleset dalam beberapa pertandingan berikutnya, sehingga membuka lebar-lebar peluang dalam perburuan gelar juara Liga Super Indonesia (LSI). Stabilnya perolehan poin Persipura dalam laga kandang maupun tandang, membuat klub “Mutiara Hitam” itu kokoh di puncak klasemen sementara Liga Super Indonesia (LSI).

“Peluang Persib memang berat. Akan tetapi, ini sepak bola, semua bisa terjadi. Kompetisi masih panjang. Bukan tidak mungkin Persipura kalah di kandang, apalagi tandang. Harapan masih terbuka, masih ada belasan pertandingan. Kami akan berusaha semaksimal mungkin,” ujar Asisten Pelatih, Robby Darwis, dihubungi “PR”, Sabtu (21/3).

Saat ini, Persib berada di peringkat enam dengan nilai 39 poin dari 21 pertandingan. Sementara sang pemimpin klasemen Persipura, sudah mengoleksi 49 biji kemenangan dari 23 partai. Walaupun terpaut sepuluh poin, peluang Persib masih ada karena memiliki dua laga sisa dibanding Persipura.

Namun, jika membandingkan jumlah laga kandang yang tersisa, Persipura jelas lebih unggul. Diuntungkan jadwal, Persipura masih menyisakan tujuh partai kandang dan empat tandang. Sementara Persib hanya menyisakan empat kandang dan sisanya sembilan partai tandang.

Jika Persipura bisa merebut semua sisa laga kandangnya, maka tim ini akan mengemas tujuh puluh poin. Dengan asumsi mereka kehilangan empat laga tandang, maka Persib hanya bisa melepas dua partai tandang untuk memastikan gelar juara. Dengan demikian, hasil akhir, Persib mengumpulkan 72 biji kemenangan.

Sementara jika Persipura berhasil memenangi minimal satu laga tandang, langkah Persib kian berat. Satu-satunya jalan paling aman, Persib harus melakukan sapu bersih semua laga sisa. Dalam selisih gol, Persib memiliki nilai dua belas, sedangkan Persipura 33.

Dari hitung-hitungan tersebut, Persipura berada di atas angin. Apalagi, selama ini Stadion Mandala Jayapura kerap menjadi kuburan bagi tim tamu. Mereka pun cukup tangguh di kandang lawan. Terbukti dengan dua kemenangan dan satu hasil seri dari lima laga tandang yang mereka jalani sepanjang putaran kedua.

Kendati demikian, walaupun cukup berat dan sempat kehilangan empat poin kandang, Persib masih berpeluang mengungguli Persipura dan mencapai target juara. Asalkan, Persipura yang merupakan juara Liga Indonesia 2005 tidak melakukan sapu bersih pada sebelas sisa pertandingan.

Menilik pada hilangnya empat poin kandang di awal putaran kedua, Robby menilai, masih banyak waktu untuk memperbaiki penampilan Persib. Sisa waktu empat pekan dinilai cukup, untuk mempersiapkan Persib menghadapi persaingan yang kian sengit di tengah padatnya jadwal kompetisi.

“Saya kira waktu yang tersisa cukup untuk memperbaiki semua kekurangan, termasuk masalah alur dan suplai bola dari tengah ke depan. Soal kekompakan sudah bukan masalah. Kami tinggal mempersiapkan fisik pemain agar siap untuk menghadapi jadwal padat,” katanya.

Robby mengakui, rotasi akan menjadi jalan keluar terbaik untuk menyiasati padatnya kompetisi. Menurut dia, masalah itu telah diperhitungkan tim pelatih.

“Selama ini, Persib memang jarang melakukan rotasi untuk ajang LSI. Hal itu, semata-mata karena pertimbangan jam terbang pemain lapis kedua. Sebenarnya, kalau diberi kepercayaan saya percaya mereka mampu. Semangat juang mereka tidak kalah dengan skuad inti. Untuk sisa putaran kedua nanti, rotasi pasti akan dilakukan,” katanya.

Pada sisa putaran kedua ini laga tandang, Persib akan bertemu Pelita Jaya, PSIS, Persijap, Persita, Persitara, Arema, Persela, Persik, dan Persija. Untuk partai kandang, Persib melawan Sriwijaya FC, PSMS, Persiwa, dan Deltras.

Monday, March 16, 2009

Persib Ubah Program Latihan

Untuk kesekian kalinya kubu Persib Bandung harus mengubah program latihan, kali ini menyusul keputusan Badan Liga Indonesia (BLI) yang menunda pertandingan bagi tim yang home base-nya “bermasalah” selama sebulan atau pada 16 Maret-16 April.

Persib sendiri dijadwalkan akan kembali bertanding pada 17 April mendatang, namun siapa calon lawan dan tempat pertandingan, baru bisa diketahui satu atau dua minggu ke depan setelah BLI rampung membuat jadwal baru.

“Mau tidak mau kalau keputusannya seperti itu, kita harus mengubah program latihan lagi. Artinya sebulan ke depan kita harus membuat program baru untuk menyesuaikan dengan jadwal baru yang nanti akan keluar,” tutur Pelatih Persib Jaya Hartono, Minggu (15/3).

Jaya mengatakan, pihaknya akan berdiskusi terlebih dulu dengan ofisial dan manajemen untuk menentukan program selama sebulan ke depan. Pelatih berkumis tebal ini mengungkapkan, ada sejumlah opsi yang bisa dipertimbangkan.

Di antara opsi tersebut, kemungkinan meliburkan tim. Opsi lainnya tetap menjalani latihan seperti biasa di Bandung atau dipusatkan di tenmpat lain. Atau selama rentang waktu sebulan rehat bertanding, Persib menggelar laga uji. Semua itu kata Jaya, akan dirundingkan dulu di internal tim.

Menurut Jaya, tertundanya pertandingan selama sebulan, dipastikan bakal memengaruhi kondisi tim. Pasalnya Eka Ramdani dkk sebelumnya telah dipersiapkan untuk bertanding pada 16 Maret.

“Kalau seperti ini jadinya, persiapan yang telah kita lakukan jadi sia-sia. Hal seperti ini (penundaan, Red) sudah beberapa kali terjadi, saya harap ke depan tidak terjadi lagi dan kompetisi bisa berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan,” tandas Jaya.

Sunday, March 15, 2009

Latihan Persib Bandung

Kepastian tertundanya kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009 selama satu bulan karena masa kampanye Pemilu 2009, membuat Persib harus kembali menyusun program latihan. Namun, manajemen Persib berharap program latihan tim tetap berjalan selama jeda, agar para pemain bisa tampil optimal saat kompetisi kembali digelar 17 April mendatang.

“Kami akan rapat dulu untuk menentukan program, berkaitan dengan hal ini (penghentian kompetisi). Mungkin tidak akan libur, tetapi frekuensi latihannya saja yang dikurangi, tidak latihan setiap hari. Akan tetapi, soal latihan tentu pelatih yang lebih tahu. Jadi, saya harus bertanya dulu sama pelatih, apakah ada libur atau latihan terus. Semuanya baru diputuskan dalam pertemuan manajemen dengan tim pelatih,” kata Manajer Persib Jaja Soetardja saat dihubungi, Minggu (15/3).

Menurut Jaja, manajemen Persib siap menjalani keputusan penundaan kompetisi yang disepakati PSSI, Badan Liga Indonesia (BLI), dan klub peserta di Surabaya, Sabtu lalu. Dia mengatakan, keputusan tersebut memang memberatkan bagi semua tim, kendati jadwal akhir kompetisi diputuskan tidak berubah yaitu 13 Juni 2009.

Kemungkinan kelelahan akibat padatnya pertandingan, bisa menghinggapi pemain semua klub. Saat kompetisi digelar terpusat di tiga zona di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI, Kalimantan Timur, dan mungkin Jawa Barat, satu tim kemungkinan bisa bertanding sebanyak tiga kali dalam satu minggu.

“Akan tetapi, itu kesepakatan bersama. Kalau ada beratnya, semua juga akan merasakan tidak hanya Persib. Jadi, mau tidak mau harus kita jalani kesepakatan itu. Soal tidak berubahnya batas akhir kompetisi bukan hal menggembirakan, karena memang seharusnya selesai saat itu (13 Juni),” ujarnya.

Sementara itu, asisten pelatih Persib Robby Darwis mengatakan, hasil yang terpenting dari pertemuan di Surabaya adalah tidak molornya jadwal kompetisi, sehingga tidak memberatkan klub dari segi finansial.

Masalah padatnya frekuensi pertandingan agar kompetisi bisa selesai sesuai jadwal, menurut Robby, merupakan risiko yang harus siap ditanggung oleh setiap tim. Hal itu, harus diantisipasi dalam program latihan.

“Kita harus siap menghadapi risiko kelelahan. Semua tim akan menghadapinya, karena kita sudah sepakat agar kompetisi bisa selesai sesuai jadwal, tinggal bagaimana mengantisipasinya,” ujarnya.

Berkaitan dengan program latihan harian selama kompetisi berhenti, Robby mengatakan, hal tersebut masih belum jelas. Keputusan meliburkan pemain atau tetap menggelar latihan normal, baru diputuskan dalam pertemuan dengan manajemen. Selama belum dipastikan, latihan akan berjalan seperti biasa.

“Besok atau lusa akan segera diadakan pertemuan dengan manajemen, untuk memutuskan apakah akan ada libur dulu atau latihan tetap berjalan. Sebelum ada keputusan, latihan berjalan normal,” ujarnya.

Persib Senin (16/3) ini menjalani sesi latihan sore, dengan materi conditioning (pemeliharaan kondisi) di Stadion Persib, Jln. Jend. Ahmad Yani Bandung.

Saturday, March 14, 2009

Persib Bandung Kalahkan Perkesit

Sementara itu, Persib mengalahkan Perkesit Cianjur Plus 2-0 pada pertandingan ekshibisi di Stadion Badak Putih, Cianjur, Sabtu (14/3). Gol Persib tercipta melalui tendangan bebas Zaenal Arif pada menit ke-11 dan Rafael Bastos (18) setelah lolos dari jebakan off-side.

Pertandingan yang disaksikan sekitar 15.000 penonton itu berlangsung cukup menarik. Kendati bermain di lapangan yang becek setelah diguyur hujan, para pemain Persib berupaya menunjukkan permainan terbaiknya. Begitu wasit Jajat Sudrajat meniupkan peluit saat pertandingan dimulai, Persib yang diperkuat pemaian lapis keduanya berupaya menekan para pemain Perkesit Cianjur.

Hasilnya, pada menit ke-11, Rafael Bastos dilanggar oleh pemain Perkesit di dekat kotak penalti. Striker Zaenal Arif memanfaatkan tendangan bebas tersebut. Tendangan kerasnya gagal ditepis penjaga gawang Perkesit Cianjur, Vicky Oktavianto. Tujuh menit kemudian, Bastos menambah keunggulan bagi Persib.

Perkesit yang diperkuat empat pemain asing, nyaris memperkecil ketinggalan setelah tendangan keras pemain Perkesit menerpa tiang gawang Persib yang dikawal Cecep Supriatna. Bola muntah gagal dimanfaatkan pemain depan Perkesit lainnya akibat kondisi lapangan yang licin. Keunggulan Persib bertahan hingga babak pertama usai.

Memasuki babak kedua, Persib menurunkan pemain inti. Persib berupaya menambah keunggulan dengan melancarkan tekanan kepada Perkesit. Beberapa kali peluang gagal dimanfaatkan para pemain Persib. Penjaga gawang Perkesit, Mohammad Holidin yang masuk pada babak kedua beberapa kali mampu menghalau serangan Persib.

Pelatih Persib Jaya Hartono mengatakan, timnya tidak bisa bermain dengan maksimal akibat kondisi lapangan yang becek.

“Siapa pun pemainnya, dengan kondisi lapangan seperti itu tidak akan bisa bermain dengan baik. Para pemain hanya mengandalkan kemampuan individu. Kita juga menginstruksikan pada para pemain untuk berhati-hati agar tidak cedera,” kata Jaya Hartono.

Instruksi agar anak asuhnya berhati-hati memang cukup beralasan karena tampilnya Persib di Liga Super Indonesia pada 16 dan 21 Maret 2009 belum ada kepastian. “Saya memang belum tahu apakah jadwal LSI akan berubah atau tidak. Namun, saya tidak mau mengambil risiko. Kalau sampai pemain cedera, kita akan rugi kalau tiba-tiba jadwal pertandingan tidak berubah,” katanya.

HUT Ke-76 Persib Dirayakan dengan Sederhana

BANDUNG, (PR).-
Merebut gelar juara menjadi harapan terbesar Ketua Badan Pengelola Persib (BPP) Dada Rosada, di usia Persib yang menginjak 76 tahun pada 14 Maret 2009 ini. Apalagi, kemungkinan besar ini menjadi tahun terakhir Persib merayakan hari jadinya sebagai klub sepak bola nonbadan hukum.

“Pertanyaannya sekarang, apakah Persib akan sampai usia 77 tahun atau tahun depan merayakan ulang tahun pertama sebagai badan hukum? Karena itu, sebelum menjadi badan hukum, mudah-mudahan kompetisi segera selesai dan Persib menjadi juara,” kata Dada pada perayaan ulang tahun ke-76 Persib di Sekretariat Pengcab Kota Bandung, Jln. Gurame No. 2 Bandung, Sabtu (14/3).

Dia berharap, seluruh jajaran ofisial dan pemain bisa bekerja keras untuk mewujudkan harapannya itu. “Mudah-mudahan, ini menjadi upaya terakhir sebelum menjadi badan hukum,” tutur Dada.

Hari itu perayaan ulang tahun Persib berlangsung sederhana dengan menggelar tikar di gedung yang dulu dikenal dengan nama Sekretariat Persib. Perayaan ulang tahun yang juga dihadiri pengurus klub, Pengcab PSSI Kota Bandung, ofisial tim U-15, U-18, dan U-21 itu diakhiri dengan acara potong kue ulang tahun.

Selain memberikan ucapan selamat dan harapan bagi klub yang berlaga di ajang Liga Super Indonesia (LSI), sejumlah permasalahan menyangkut pembinaan pemain muda dan fasilitas pendukung latihan klub yang tergabung dalam Pengcab PSSI Kota Bandung pun terlontar. Beberapa pengurus klub berharap, pembinaan pemain muda bisa menjadi fokus perhatian ke depannya.

Pada pertemuan tersebut Dada berjanji akan membangun sarana untuk berlatih klub, berupa sejumlah lapangan sepak bola yang akan dipusatkan di Gedebage. Selain stadion utama, ia berjanji, di sekitarnya akan dibangun lapangan sepak bola untuk klub anggota Pengcab Kota Bandung.

Perayaan ulang tahun Persib dengan cara berbeda berlangsung di New Tropicana Cafe, Jln. Cihampelas Bandung. Di tempat itu, berlangsung peluncuran album kompilasi Persib dan situs web Viking, www.vikingpersib-club.com. Hadir sebagai pengisi acara, Ebith Beat A, Kuburan, Apple, dan pengisi lagu di album kompilasi Persib.

Akan tetapi, hingga pukul 22.00 WIB, pemain Persib yang direncanakan datang tidak muncul. Diduga, mereka mengalami kelelahan setelah menjalani pertandingan persahabatan melawan Perkesit di Cianjur.

Ketua Umum Viking Heru Joko mengatakan, situs web Viking yang diluncurkan merupakan hadiah dari bobotoh untuk ulang tahun Persib. Menurut dia, situs web yang bisa diakses masyarakat umum.

Menurut sang Project Manager, Gilang Jalu, pembuatan situs web tersebut merupakan usulan Viking, untuk menyempurnakan situs web sebelumnya, agar tidak hanya bisa digunakan untuk mengakses informasi terbaru. “Sekarang bentuknya online social system. Ke depannya kita juga akan menambahkan link ke pemain,” tutur Gilang.

Sementara itu, Presiden Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Iwan D. Hanafi mengaku telah menyusun program badan hukum Persib hingga sepuluh tahun mendatang. Akan tetapi, ia mengaku bahwa semuanya masih mengambang.

“Kami sudah memikirkan bagaimana pencarian dana bukan hanya untuk musim depan, tapi dua tahun depan, lima tahun, sampai sepuluh tahun ke depan. Untuk pastinya, kami masih akan melihat perkembangan setelah berakhirnya liga musim ini,” tuturnya.

Friday, March 13, 2009

Persib Utus Umuh dan Robby

Asisten Manajer, H. Umuh Muhtar dan Asisten Pelatih, Robby Darwis akan menjadi utusan Persib Bandung pada pertemuan Badan Liga Indonesia (BLI) di Surabaya, Sabtu (14/3) malam. Pertemuan itu kemungkinan besar akan memutuskan nasib Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009, pasca munculnya larangan pertandingan selama masa pemilu legislatif dari sejumlah kepolisian daerah.

“Yang akan berangkat ke Surabaya adalah saya dan H. Umuh. Dalam pertemuan itu, kita berharap ada keputusan pasti tentang kelanjutan LSI,” kata Robby ketika dihubungi “GM”, Jumat (13/3) malam.

Sebagai utusan Persib, Robby mengaku membawa misi ke pertemuan tersebut. Ia mengatakan, Persib sudah menyiapkan beberapa opsi yang akan diusulkan kepada BLI. “Kita sudah siapkan beberapa usulan untuk kelanjutan LSI itu,” tambah Robby.

Dikatakannya, opsi pertama yang akan diusulkan Persib itu adalah kompetisi harus tetap selesai sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan sebelumnya, yaitu pada pertengahan Juni 2009. “Ada atau tidak ada penundaan pada masa kampanye, kita akan tetap memaksakan kompetisi selesai pada Juni. Kita sangat keberatan jika kompetisi lewat dari bulan itu,” kata Robby.

Agar kompetisi tetap selesai sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, kata Robby, Persib pun masih bisa menerima jika akhirnya BLI memutuskan untuk memusatkan pertandingan-pertandingan yang terkendala perizinan di suatu tempat. “Tentu saja, ini harus disertai adanya kompensasi dari BLI, misalnya saja, berupa bantuan untuk akomodasi dan sebagainya,” katanya.

Jika situasi memaksa kompetisi harus tetap diundur, Robby mengatakan, Persib juga akan meminta BLI untuk mengeluarkan aspek legal menyangkut masa kontrak para pemain yang pada umumnya berakhir pada Mei. “Kita butuh aspek legal itu. Sebab, kalau sampai diundur, kita akan kehilangan pemain yang kontraknya sudah habis,” tambah Robby.

Di luar aspek legal, Robby juga menuntut BLI dan PSSI memberikan subsidi untuk mengurangi beban klub, terutama menyangkut pembengkakan dana, yang diakibatkan oleh molornya jadwal kompetisi.

Persib Usulkan Adanya Subsidi

BANDUNG, (PR).-
Permohonan subsidi jika terjadi pengunduran jadwal kompetisi atau pemindahan lokasi pertandingan akan menjadi salah satu usulan Persib kepada Badan Liga Indonesia (BLI) pada pertemuan manajer di Hotel Sheraton, Surabaya, Sabtu (14/3) malam.

“Jika kompetisi sampai mundur, klub yang dirugikan. Untuk gaji pemain saja bisa membengkak sampai Rp 950 juta sampai Rp 1 miliar per bulan. Itu belum termasuk biaya konsumsi dan obat-obatan,” kata Manajer Persib, H. Jaja Soetardja, saat dihubungi “PR”, Jumat (13/3).

Pembengkakan dana pun tak urung menimpa klub jika laga kandang harus dilokalisasi ke daerah lain. Sebagai gambaran, pada periode 16 Maret sampai 27 April Persib akan melakukan dua partai kandang dan dua tandang. Satu partai tandang rata-rata menghabiskan Rp 150 juta.

Jika izin pertandingan di Kota Bandung tak kunjung diperoleh, Persib harus memindahkan dua laga kandangnya. Dengan demikian, Persib harus menyiapkan dana tambahan kurang lebih Rp 300 juta.

“Ini sangat memberatkan klub. Padahal mundurnya kompetisi bukan kemauan klub. Dari mana lagi klub harus menutupi kekurangan dana? Meminta lagi dari APBD jelas tidak mungkin. Salah satu solusinya, BLI memberikan bantuan. Kalau jumlahnya berapa, tidak kami cantumkan,” tutur Jaja.

Terlepas dari masalah pendanaan, menurut Jaja, Asisten Manajer Umuh Muchtar dan Asisten Pelatih Robby Darwis yang mewakilinya pada pertemuan tersebut, membawa aspirasi Persib agar kompetisi bisa selesai sesuai dengan jadwal. Kalaupun pertandingan harus digelar malam hari tanpa penonton, bahkan dipindah ke daerah lain, menurut dia, Persib tidak keberatan.

“Walaupun sama-sama berimbas pada pembengkakan dana, lokalisasi pertandingan ke daerah lain jelas lebih baik dibanding kompetisi mundur,” tutur Jaja.

Jika selama masa kampanye dan pemilihan legislatif kompetisi dihentikan, peluang molornya kompetisi akan melebihi satu bulan. Pasalnya, pada Juni kompetisi kembali berpeluang terhenti, seiring dengan masuknya masa kampanye dan pemilihan presiden (pilpres). Rencananya, pilpres akan berlangsung 9 Juli.

Opsi play-off “Delapan Besar” pun dibawa Persib. Hal itu dikatakan Robby saat ditemui “PR” di Mes Persib, Jln. Ahmad Yani, Bandung, Jumat pagi, seusai latihan.

Sabtu pagi ini, sementara Robby bertolak ke Surabaya untuk memenuhi undangan BLI, Persib akan berangkat ke Cianjur untuk memenuhi undangan Bupati dan panitia Porkab. Mereka akan berangkat pukul 10.00 WIB. (A-150)***

Kapolri tidak Larang Kompetisi Sepak Bola

Posted: 13 Mar 2009 10:31 AM PDT

JAKARTA, (PR).-
Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Bambang Hendarso Danuri menegaskan, pihaknya tidak melarang pertandingan liga selama masa kampanye terbuka Pemilu 2009 yang dimulai pada 16 Maret mendatang. Larangan akan dikeluarkan jika pertandingan ditunggangi pihak yang ingin mengacaukan stabilitas keamanan di Indonesia.

“Belum ada larangan. Sepanjang pertandingan atau liga itu berjalan tertib, aman, dan tidak ditunggangi pihak lain, kami berharap berjalan sesuai jadwal. Sampai hari ini tidak ada larangan,” ujar Kapolri kepada wartawan seusai salat Jumat di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (13/3).

Ketika ditanyakan perihal adanya larangan penyelenggaraan pertandingan yang dikeluarkan beberapa daerah, Kapolri menyatakan, hal tersebut dilihat dari kebutuhan masing-masing wilayah. “Kalau dengan pertimbangan para kapolda di sana akan ada dampak dari pertandingan tersebut, maka akan dibicarakan kemudian,” katanya.

Sehari sebelumnya, Sekjen PSSI Nugraha Besoes mengatakan adanya imbauan dari Polri untuk menghentikan pertandingan sepak bola selama masa kampanye yakni antara 16 Maret hingga 5 April.

Sebelumnya, ada tiga kepolisian daerah yang sudah menolak untuk menggelar laga kompetisi liga sepak bola selama masa kampanye, yaitu Polda Jawa Tengah, Jawa Barat, dan DKI Jakarta, kemudian menyusul Polda Jawa Timur yang memberi sinyal tidak mengizinkan pertandingan selama masa kampanye.

Kapolda Jabar larang

Kapolda Jabar Inspektur Jenderal Timur Pradopo meminta klub-klub sepak bola dan panitia pelaksana, turut membantu menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2009 dengan mengikuti aturan yang telah ditetapkan kepolisian.

Upaya tersebut salah satunya dengan mendukung Operasi Cipta Kondisi selama masa kampanye hingga penghitungan suara usai, yang terhitung sejak 16 Maret hingga 27 April mendatang.

“Dukungan tersebut salah satunya dalam bentuk mengikuti aturan dari kami yaitu tidak melakukan pertandingan sepak bola di antara rentang waktu tersebut,” kata Timur Pradopo kepada wartawan, Jumat (13/3) siang.

Kabid Humas Polda Jabar Komisaris Besar Dade Achmad mengungkapkan, pihaknya berharap agar berbagai elemen masyarakat mendukung suksesnya pemilu di Jabar, sehingga berlangsung aman, tertib, dan lancar.

Solusi

Badan Liga Indonesia (BLI) sedang menyiapkan solusi untuk dapat menyelesaikan kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) yang masih menyisakan 104 pertandingan, dengan waktu efektif yang tersisa hanya 38 hari sebelum menjelang pemilu legislatif.

BLI berencana akan memadatkan agenda kompetisi pascapemilu legislatif nanti. Keputusan itu diambil berdasarkan Surat Telegram Rahasia (STR) Polri Nomor 22 tentang penghentian aktivitas yang berpotensi pengerahan massa, Senin (16/3) sampai Kamis (9/4).

Dengan turunnya surat tersebut, otomatis kompetisi terhenti selama proses pemilu legislatif berlangsung. Namun, BLI mengaku akan berusaha menyelesaikan kompetisi sesuai dengan agenda awal, yakni sebelum kampanye pilpres putaran kedua, yakni 13 Juni-7 Juli.

Direktur BLI Joko Driyono menuturkan, salah satu langkah antisipasi yang ditempuh BLI adalah melakukan perubahan dengan memadatkan jadwal kompetisi pada sisa waktu yang ada, dengan risiko waktu pemulihan pemain akan sangat terbatas.

Dengan adanya pemadatan tersebut, otomatis Persib Bandung serta Pelita Jaya Jabar, baru bisa menggelar pertandingan home dua minggu setelah pemilu. Begitu juga pertandingan yang berlangsung di Jawa Timur, baru aktif setelah lima hari pemilu

Thursday, March 12, 2009

LSI Melalui Fase “8 Besar”?

Kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) kemungkinan bakal berakhir melalui babak “Delapan Besar” atau “Enam Besar”. Wacana kompetisi akan terus berlangsung selama kampanye pemilu legislatif dengan dipusatkan pada suatu daerah, batal setelah Mabes Polri mengirimkan telegram berisi larangan penyelenggaraan kegiatan yang menyedot massa selama masa kampanye.

Dalam rentang waktu 16 Maret hingga 26 April tidak boleh ada kegiatan, sebanyak 36 pertandingan LSI tertunda. Hal itu membuat kompetisi tidak bisa selesai Juni sesuai dengan jadwal yang sudah dirilis Badan Liga Indonesia (BLI). Namun, pada Juni kompetisi juga bisa dihentikan sementara berkaitan dengan kampanye pilpres. Dengan begitu, kompetisi bisa selesai Agustus atau September. Di lain pihak, hampir semua klub memiliki dana hingga Juni mendatang sesuai dengan berakhirnya kontrak pemain.

Menggunakan format “Delapan Besar” atau “Enam Besar” dengan dibagi dua grup, kompetisi bisa berakhir pada Mei karena hanya akan memakan waktu paling lama empat belas hari. Sebagai bahan perbandingan, pada kompetisi tahun lalu dari babak “Delapan Besar” hingga final memakan waktu sepuluh hari.

Wakil Manajer Persib, H. Umuh Muchtar mengatakan pihak Persib berkeinginan kompetisi berakhir hingga Juni. Lebih dari itu, akan banyak klub yang akan berhenti di tengah jalan. “Kalau tidak selesai Juni, lebih baik kompetisi dibubarkan saja. Semua klub yang menjadi juara,” ujar Umuh.

Ia mengatakan sikap Persib ini akan disampaikan dalam pertemuan klub dengan BLI Sabtu malam besok di Surabaya. Solusi tepat agar kompetisi bisa selesai Juni, kata Umuh, melalui babak “Delapan Besar” untuk menentukan juara. Begitu juga di papan bawah, ada babak play-off untuk menentukan klub yang degradasi. “Bila perlu tidak ada degradasi tahun ini, biar adil,” ujarnya.

Untuk pemilihan klub yang lolos bisa berdasarkan hingga batasan jumlah pertandingan. Dalam klasemen sementara, klub yang terbanyak main adalah 24 pertandingan. Dengan begitu, bisa diseragamkan kompetisi selesai hingga semua klub main 24 pertandingan.

Ada pembenahan

Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Adhyaksa Dault berharap kompetisi LSI tidak langsung dihentikan. Kompetisi harus terus berjalan, demi kepentingan sepak bola di Tanah Air.

Namun, Adhyaksa mengingatkan banyak hal yang masih harus dibenahi menyangkut pertandingan sepak bola di Tanah Air. Ia mengakui masih sering terjadi keributan-keributan yang disebabkan berbagai hal antara lain aparat pertandingan.

“PSSI juga harus memperhatikan itu misalnya dalam pembenahan wasit. Tak jarang hal ini memancing keributan. Semua itu harus menjadi perhatian pihak terkait,” ujar Adhyaksa pada acara pencanangan Gerakan Sehat dan Bugar Masyarakat 2009, di Stasiun Peluncuran LAPAN Pameungpeuk Kab. Garut, Kamis (12/3).

Dari Surabaya dilaporkan, Kapolda Jawa Timur, Brigadir Jenderal Anton Bachrul Alam mengumumkan larangan penyelenggaraan pertandingan sepak bola di wilayah Jatim selama masa kampanye. Menurut dia, aparat keamanan Polda Jatim dan jajarannya akan difokuskan untuk mengamankan Pemilu 2009.

“Kita akan segera menyongsong kegiatan. Jadi saya harap, kegiatan sepak bola (di Jawa Timur) ditunda dulu. Polisi akan fokus pada pengamanan kampanye,” ujar Anton di Markas Polda Jatim, Jln. Ahmad Yani, Surabaya, Kamis (12/3). Sebelumnya, Polda Jatim disebut-sebut telah memberikan sinyal positif untuk mengizinkan penyelenggaraan pertandingan Liga Super Indonesia (LSI) di wilayah Jatim.

Persib Diundang Ikuti Turnamen “Selangor Cup”

Di tengah ketidakpastian jadwal Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009, Persib Bandung mendapat undangan dari klub Malaysia, Selangor Football Association (FA) untuk mengikuti Turnamen “Selangor Cup 2009″ yang akan diadakan 15 Agustus mendatang di Stadion Shah Alam. Namun, sejauh ini kubu Persib belum menyikapi undangan tersebut.

Menurut Sekretaris Tim Persib, Yudiana, undangan tersebut diterima Persib pada Rabu (11/3). “Undangan Selangor FA itu dikirimkan melalui Federasi Sepak Bola Malaysia kepada PSSI. Surat tertanggal 4 Maret itu baru diterima PSSI hari ini (kemarin, red) dan langsung diteruskan ke Persib,” kata Yudiana di Kantor Klub Persib, Jln. A. Yani Bandung, Rabu (11/3).

Di dalam salinan surat undangan resmi dari Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) yang ditembuskan PSSI ke Persib, tidak dijelaskan tim-tim mana saja yang diundang menjadi peserta. Dalam surat tersebut hanya disebutkan mereka meminta kesediaan Persib atau Persija Jakarta untuk mengikuti turnamen yang digelar untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-73 Selangor FA.

Sejauh ini, kubu Persib belum menyikapi undangan tersebut. Namun, kalau melihat waktu pelaksanaannya, sangat sulit bagi Persib untuk memenuhi undangan tersebut, karena pada bulan Agustus kemungkinan sudah tidak punya pemain karena kontraknya berakhir per Mei 2009 ini. Selain itu, bisa juga terjadi, jika LSI 2008-2009 molor, Persib masih sibuk di kompetisi domestik.

“Kalau bulan Agustus, pemain Persibnya juga sudah bubar,” seloroh Pelatih Persib, Jaya Hartono, usai sesi latihan sore di Stadion Persib, Rabu (11/3).

Ke Cianjur

Selain dari Selangor FA, Persib juga mendapatkan undangan pertandingan ekshibisi dari Panitia Pelaksana (Panpel) Pekan Olahraga Kabupaten Cianjur (Porkab). Namun, menurut Jaya, rencana bertanding di Cianjur itu baru sebatas tawaran saja.

Kendati baru sebatas rencana, Jaya berpendapat, pertandingan ekshibisi itu bagus juga sebagai pengganti laga Persib kontra Pelita Jaya yang akhirnya diundurkan Badan Liga Indonesia. (B.82)

Monday, February 2, 2009

Darah Baru Persib Bermunculan

SIDANG Paripurna Pegurus (SPP) PSSI 1988 memutuskan, Kompetisi Perserikatan kembali digelar dua tahun sekali. Sebagai buntut dari merebaknya dugaan suap pada Kompetisi Perserikatan 1987/1988, yang diduga melibatkan pemain Persib dan PSMS, serta aksi sepak bola gajah ala Persebaya, PSSI pun mengubah format “6 Besar”. Kalau sebelumnya di putaran final ini diberlakukan sistem setengah kompetisi; keenam tim bertemu untuk menentukan dua wakil ke grandfinal, pada Kompetisi Perserikatan 1989/1990, kontestan “6 Besar” dibagi ke dalam dua grup, masing-masing tiga tim. Dua tim terbaik maju ke semifinal dan selajutnya final.

Sebelum Kompetisi Perserikatan 1989/1990 digelar, November 1989, banyak peristiwa terjadi, terutama arus perpindahan pemain Persib. Dua pilar Persib ‘86, Bambang Sukowiyono dan Iwan Sunarya yang sudah membela panji-panji tim kebanggaan bobotoh ini sejak awal dekade 1980-an, menyatakan pensiun. Rekan seangkatannya, Dede Iskandar juga hijrah ke Bandung Raya, bersama striker muda Persib, Dadang Kurnia.

Sebagai catatan, bersama Bandung Raya yang ketika itu ditangani Risnandar Soendoro, di Kompetisi Galatama IX/1988-1989, Dadang Kurnia meraih prestasi puncaknya secara individu. Selain bisa membawa Bandung Raya meraih prestasi terbaik sepanjang sejarah keikutsertaannya di Galatama –menempati peringkat ke-7 dari 18 peserta– Dadang Kurnia pun tampil sebagai pencetak gol tersubur musim itu bersama Mecky Tata (Arema Malang) dengan koleksi 18 gol.

Seperti catatan Novan Herfiyana dalam modulnya berjudul “Persib 1990-an: Melestarikan Kejayaan Persib”, pada Mei 1989, empat pemain muda Persib, Yohanes Gatot Prasetyo (kiper), Roy Darwis, Kekey Zakaria, dan Kalbaryanto dikabarkan hijrah ke Persegres Gresik, tim yang baru promosi ke Divisi Utama. Di luar itu, Uut Kuswendi dan Erick Ibrahim (kiper) juga bergabung dengan Petrokimia Putra.

Isu perpindahan pemain yang paling fenomenal di tubuh Persib adalah ketika Robby Darwis memutuskan bergabung dengan klub Malaysia, Kelantan.

Regenerasi

Paska isu suap pengurus Persib mencoba melakukan regenerasi dengan mengikuti sejumlah turnamen. Beberapa turnamen yang diikuti Persib sepanjang tahun 1988-1989 antara lain Piala Persija I/1988 (November-Desember 1988), turnamen segitiga di Gresik (Maret), turnamen hari jadi Persib ke-56 (April), Piala Jawa Pos I/1989, Piala Siliwangi VII/1989 (Juni), Piala Marah Halim XVII/1989, Piala Surya 1989 (Juli), Piala Gubernur Jawa Tengah 1989, dan Piala SIDOLIG 1989 (September).

Persib tampil sebagai juara di turnamen segitiga di Gresik, turnamen hari jadi Persib ke-56, Piala Siliwangi VII/1989 dan Piala SIDOLIG 1989. Di Piala Persija I/1989, Persib harus puas menjadi runner-up, karena kalah 1-3 dari Persebaya Surabaya lewat drama adu penalti di Stadion Utama Senayan Jakarta. Untuk menemukan bakat-bakat baru, pada masa itu juga digelar turnamen yang bertitel “Piala Djarum Super” yang diikuti tim-tim perwakilan daerah di seluruh Jawa Barat. Untuk turnamen edisi perdana, Kota Bandung tampil sebagai juara setelah mengalahkan Kab. Cianjur 2-1 pada laga final di Stadion Siliwangi Bandung, 19 November 1988. Formasi Kota Bandung dalam partai final itu adalah Dedi Setiawan (kiper), Djuanda, Nandi, Asep Sumantri, Nana, Diding/Dodi F., Nyangnyang/Yudo, Endang, Martin, Dede Irawan/Udiana, dan Dodi Cahyadi/Aris Munandar.

Pada 1989, “Piala Djarum Super” edisi kedua tetap digelar dengan menampilkan Kab. Subang sebagai juaranya, setelah mengalahkan Kab. Serang 1-0 7 Oktober 1989. Dalam edisi kedua ini, penjaga gawang Anwar Sanusi (Subang) dinobatkan sebagai pemain terbaik.

Selain Anwar Sanusi, dari dua turnamen “Piala Djarum Super” ini –seluruhnya dimainkan tiga kali hingga 1990– muncul nama-nama pemain Kota Bandung, seperti Asep Sumantri, Nyangnyang, Aris Munandar, Diding, dan Nana Supriatna yang kelak menjadi anggota skuad Persib di Kompetisi Perserikatan 1989/1990.

Darah baru yang muncul pada masa ini adalah Sutiono Lamso.