BANDUNG, (PR).-
Permohonan subsidi jika terjadi pengunduran jadwal kompetisi atau pemindahan lokasi pertandingan akan menjadi salah satu usulan Persib kepada Badan Liga Indonesia (BLI) pada pertemuan manajer di Hotel Sheraton, Surabaya, Sabtu (14/3) malam.
“Jika kompetisi sampai mundur, klub yang dirugikan. Untuk gaji pemain saja bisa membengkak sampai Rp 950 juta sampai Rp 1 miliar per bulan. Itu belum termasuk biaya konsumsi dan obat-obatan,” kata Manajer Persib, H. Jaja Soetardja, saat dihubungi “PR”, Jumat (13/3).
Pembengkakan dana pun tak urung menimpa klub jika laga kandang harus dilokalisasi ke daerah lain. Sebagai gambaran, pada periode 16 Maret sampai 27 April Persib akan melakukan dua partai kandang dan dua tandang. Satu partai tandang rata-rata menghabiskan Rp 150 juta.
Jika izin pertandingan di Kota Bandung tak kunjung diperoleh, Persib harus memindahkan dua laga kandangnya. Dengan demikian, Persib harus menyiapkan dana tambahan kurang lebih Rp 300 juta.
“Ini sangat memberatkan klub. Padahal mundurnya kompetisi bukan kemauan klub. Dari mana lagi klub harus menutupi kekurangan dana? Meminta lagi dari APBD jelas tidak mungkin. Salah satu solusinya, BLI memberikan bantuan. Kalau jumlahnya berapa, tidak kami cantumkan,” tutur Jaja.
Terlepas dari masalah pendanaan, menurut Jaja, Asisten Manajer Umuh Muchtar dan Asisten Pelatih Robby Darwis yang mewakilinya pada pertemuan tersebut, membawa aspirasi Persib agar kompetisi bisa selesai sesuai dengan jadwal. Kalaupun pertandingan harus digelar malam hari tanpa penonton, bahkan dipindah ke daerah lain, menurut dia, Persib tidak keberatan.
“Walaupun sama-sama berimbas pada pembengkakan dana, lokalisasi pertandingan ke daerah lain jelas lebih baik dibanding kompetisi mundur,” tutur Jaja.
Jika selama masa kampanye dan pemilihan legislatif kompetisi dihentikan, peluang molornya kompetisi akan melebihi satu bulan. Pasalnya, pada Juni kompetisi kembali berpeluang terhenti, seiring dengan masuknya masa kampanye dan pemilihan presiden (pilpres). Rencananya, pilpres akan berlangsung 9 Juli.
Opsi play-off “Delapan Besar” pun dibawa Persib. Hal itu dikatakan Robby saat ditemui “PR” di Mes Persib, Jln. Ahmad Yani, Bandung, Jumat pagi, seusai latihan.
Sabtu pagi ini, sementara Robby bertolak ke Surabaya untuk memenuhi undangan BLI, Persib akan berangkat ke Cianjur untuk memenuhi undangan Bupati dan panitia Porkab. Mereka akan berangkat pukul 10.00 WIB. (A-150)***
Kapolri tidak Larang Kompetisi Sepak Bola
Posted: 13 Mar 2009 10:31 AM PDT
JAKARTA, (PR).-
Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Bambang Hendarso Danuri menegaskan, pihaknya tidak melarang pertandingan liga selama masa kampanye terbuka Pemilu 2009 yang dimulai pada 16 Maret mendatang. Larangan akan dikeluarkan jika pertandingan ditunggangi pihak yang ingin mengacaukan stabilitas keamanan di Indonesia.
“Belum ada larangan. Sepanjang pertandingan atau liga itu berjalan tertib, aman, dan tidak ditunggangi pihak lain, kami berharap berjalan sesuai jadwal. Sampai hari ini tidak ada larangan,” ujar Kapolri kepada wartawan seusai salat Jumat di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (13/3).
Ketika ditanyakan perihal adanya larangan penyelenggaraan pertandingan yang dikeluarkan beberapa daerah, Kapolri menyatakan, hal tersebut dilihat dari kebutuhan masing-masing wilayah. “Kalau dengan pertimbangan para kapolda di sana akan ada dampak dari pertandingan tersebut, maka akan dibicarakan kemudian,” katanya.
Sehari sebelumnya, Sekjen PSSI Nugraha Besoes mengatakan adanya imbauan dari Polri untuk menghentikan pertandingan sepak bola selama masa kampanye yakni antara 16 Maret hingga 5 April.
Sebelumnya, ada tiga kepolisian daerah yang sudah menolak untuk menggelar laga kompetisi liga sepak bola selama masa kampanye, yaitu Polda Jawa Tengah, Jawa Barat, dan DKI Jakarta, kemudian menyusul Polda Jawa Timur yang memberi sinyal tidak mengizinkan pertandingan selama masa kampanye.
Kapolda Jabar larang
Kapolda Jabar Inspektur Jenderal Timur Pradopo meminta klub-klub sepak bola dan panitia pelaksana, turut membantu menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2009 dengan mengikuti aturan yang telah ditetapkan kepolisian.
Upaya tersebut salah satunya dengan mendukung Operasi Cipta Kondisi selama masa kampanye hingga penghitungan suara usai, yang terhitung sejak 16 Maret hingga 27 April mendatang.
“Dukungan tersebut salah satunya dalam bentuk mengikuti aturan dari kami yaitu tidak melakukan pertandingan sepak bola di antara rentang waktu tersebut,” kata Timur Pradopo kepada wartawan, Jumat (13/3) siang.
Kabid Humas Polda Jabar Komisaris Besar Dade Achmad mengungkapkan, pihaknya berharap agar berbagai elemen masyarakat mendukung suksesnya pemilu di Jabar, sehingga berlangsung aman, tertib, dan lancar.
Solusi
Badan Liga Indonesia (BLI) sedang menyiapkan solusi untuk dapat menyelesaikan kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) yang masih menyisakan 104 pertandingan, dengan waktu efektif yang tersisa hanya 38 hari sebelum menjelang pemilu legislatif.
BLI berencana akan memadatkan agenda kompetisi pascapemilu legislatif nanti. Keputusan itu diambil berdasarkan Surat Telegram Rahasia (STR) Polri Nomor 22 tentang penghentian aktivitas yang berpotensi pengerahan massa, Senin (16/3) sampai Kamis (9/4).
Dengan turunnya surat tersebut, otomatis kompetisi terhenti selama proses pemilu legislatif berlangsung. Namun, BLI mengaku akan berusaha menyelesaikan kompetisi sesuai dengan agenda awal, yakni sebelum kampanye pilpres putaran kedua, yakni 13 Juni-7 Juli.
Direktur BLI Joko Driyono menuturkan, salah satu langkah antisipasi yang ditempuh BLI adalah melakukan perubahan dengan memadatkan jadwal kompetisi pada sisa waktu yang ada, dengan risiko waktu pemulihan pemain akan sangat terbatas.
Dengan adanya pemadatan tersebut, otomatis Persib Bandung serta Pelita Jaya Jabar, baru bisa menggelar pertandingan home dua minggu setelah pemilu. Begitu juga pertandingan yang berlangsung di Jawa Timur, baru aktif setelah lima hari pemilu