Kendati mengaku peluang timnya sangat berat, namun Rahmad menilai, Persib masih punya kesempatan untuk menggusur Persipura. Sebab, kata Rahmad, Persib baru memainkan 21 pertandingan, sedangkan timnya sudah 25, seperti halnya Persipura. Benarkah begitu?
Meski tidak diungkapkan secara terbuka, kubu Persib pun sepertinya sudah pesimis bisa menyusul Persipura. Reaksi keras tim pelatih atas putusan BLI yang tetap memainkan pertandingan Persipura ketika tim-tim lainnya “istirahat” bisa menggambarkan pesimisme itu.
Sebenarnya, “pesimisme” itu realistis juga. Mari kita berhitung. Hingga Selasa (31/3), Persipura sudah mengumpulkan nilai 55 dari 25 laga yang dimainkannya. Bandingkan dengan raihan nilai Persib yang baru 39 dari 21 pertandingan. Selama masa kampanye ini, Persipura masih menyisakan satu laga kandang melawan Pelita Jaya.
Dengan asumsi, Persipura kembali memenangkan pertandingan melawan Pelita Jaya, perbedaan poin dengan Persib sudah 19 angka. Artinya, untuk bisa menyalip raihan poin Persipura, Persib membutuhkan 7 kemenangan beruntun. Mungkinkah?
Dengan menyisakan 4 laga kandang dan banyak orang bilang tidak ada hal yang tidak mungkin di sepak bola, rasanya untuk meraih tujuh kemenangan beruntun itu merupakan hal yang mustahil bisa dilakukan. Terlebih, Persib akan menghadapi serentetan partai away, dengan lawan yang tentu saja tidak ringan, di tengah jadwal yang pasti sangat padat.
Kalau mengacu pada hasil Liga Indonesia (LI) X/2004, yang menggunakan format satu wilayah dengan 18 peserta, mirip seperti LSI 2008-2009, Persebaya Surabaya tampil sebagai juara dengan mengumpulkan nilai 61. Sekarang, jika asumsi lawan Pelita Jaya menang, Persipura hanya membutuhkan sekali kemenangan lagi untuk mencapai nilai itu.
Atau, bisa jadi, dengan mengantongi nilai 58, termasuk jika menang lawan Pelita Jaya, Persipura tinggal menunggu para rivalnya itu tersandung. Ya, bisa jadi Rahmad Darmawan benar. Gelar juara Persipura memang tinggal menghitung hari.
No comments:
Post a Comment