Dalam rentang waktu 16 Maret hingga 26 April tidak boleh ada kegiatan, sebanyak 36 pertandingan LSI tertunda. Hal itu membuat kompetisi tidak bisa selesai Juni sesuai dengan jadwal yang sudah dirilis Badan Liga Indonesia (BLI). Namun, pada Juni kompetisi juga bisa dihentikan sementara berkaitan dengan kampanye pilpres. Dengan begitu, kompetisi bisa selesai Agustus atau September. Di lain pihak, hampir semua klub memiliki dana hingga Juni mendatang sesuai dengan berakhirnya kontrak pemain.
Menggunakan format “Delapan Besar” atau “Enam Besar” dengan dibagi dua grup, kompetisi bisa berakhir pada Mei karena hanya akan memakan waktu paling lama empat belas hari. Sebagai bahan perbandingan, pada kompetisi tahun lalu dari babak “Delapan Besar” hingga final memakan waktu sepuluh hari.
Wakil Manajer Persib, H. Umuh Muchtar mengatakan pihak Persib berkeinginan kompetisi berakhir hingga Juni. Lebih dari itu, akan banyak klub yang akan berhenti di tengah jalan. “Kalau tidak selesai Juni, lebih baik kompetisi dibubarkan saja. Semua klub yang menjadi juara,” ujar Umuh.
Ia mengatakan sikap Persib ini akan disampaikan dalam pertemuan klub dengan BLI Sabtu malam besok di Surabaya. Solusi tepat agar kompetisi bisa selesai Juni, kata Umuh, melalui babak “Delapan Besar” untuk menentukan juara. Begitu juga di papan bawah, ada babak play-off untuk menentukan klub yang degradasi. “Bila perlu tidak ada degradasi tahun ini, biar adil,” ujarnya.
Untuk pemilihan klub yang lolos bisa berdasarkan hingga batasan jumlah pertandingan. Dalam klasemen sementara, klub yang terbanyak main adalah 24 pertandingan. Dengan begitu, bisa diseragamkan kompetisi selesai hingga semua klub main 24 pertandingan.
Ada pembenahan
Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Adhyaksa Dault berharap kompetisi LSI tidak langsung dihentikan. Kompetisi harus terus berjalan, demi kepentingan sepak bola di Tanah Air.
Namun, Adhyaksa mengingatkan banyak hal yang masih harus dibenahi menyangkut pertandingan sepak bola di Tanah Air. Ia mengakui masih sering terjadi keributan-keributan yang disebabkan berbagai hal antara lain aparat pertandingan.
“PSSI juga harus memperhatikan itu misalnya dalam pembenahan wasit. Tak jarang hal ini memancing keributan. Semua itu harus menjadi perhatian pihak terkait,” ujar Adhyaksa pada acara pencanangan Gerakan Sehat dan Bugar Masyarakat 2009, di Stasiun Peluncuran LAPAN Pameungpeuk Kab. Garut, Kamis (12/3).
Dari Surabaya dilaporkan, Kapolda Jawa Timur, Brigadir Jenderal Anton Bachrul Alam mengumumkan larangan penyelenggaraan pertandingan sepak bola di wilayah Jatim selama masa kampanye. Menurut dia, aparat keamanan Polda Jatim dan jajarannya akan difokuskan untuk mengamankan Pemilu 2009.
“Kita akan segera menyongsong kegiatan. Jadi saya harap, kegiatan sepak bola (di Jawa Timur) ditunda dulu. Polisi akan fokus pada pengamanan kampanye,” ujar Anton di Markas Polda Jatim, Jln. Ahmad Yani, Surabaya, Kamis (12/3). Sebelumnya, Polda Jatim disebut-sebut telah memberikan sinyal positif untuk mengizinkan penyelenggaraan pertandingan Liga Super Indonesia (LSI) di wilayah Jatim.
No comments:
Post a Comment